Sabtu, 25 Oktober 2014

tugas e-bussiness menjelang uts

TB. Agung Jaya


TB. Agung Jaya merupakan usaha yang bergerak dibidang jual beli material bangunan. Usaha ini merupakan salah satu usaha yang berada di kawasan Magelang tepatnya di daerah Tuksongo, Borobudur, Magelang


Hardware yang diperlukan:
untuk rincian biaya kami tidak menampilkan secara detail dikarenakan harga hardware bermacam-macam tergantung kualitas hardware tersebut, semakin bagus kualitasnya tentunya harganya akan semakin mahal.
  • monitor & cpu. Harga mulai dari 2 juta keatas 











  • printer (digunakan untuk mencetak laporan keuangan) . Harga mulai dari 700 ribu keatas.










  • printer kasir (digunakan untuk mncetak struck pembayaran). Harga mulai dari 2 juta keatas 












  • modem (digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan internet sehingga dapat melakukan aktivitas secara online baik itu pemasaran maupun transaksi online). Harga mulai 100ribu keatas











  • kamera (digunakan untuk memfoto barang dagangan). Harga mulai dari 500 ribu.











  • mesin EDC (digunakan untuk pembayaran menggunakan atm / atm gesek).







Software yang diperlukan:
1. Persediaan
untuk mempermudah dan mempercepat memperoleh informasi suatu persediaan, berikut ini beberapa konsep yang kami sarankan antara lain:
a. Aplikasi yang menampilkan baik jenis barang, nama barang, dan jumlah barang.
b. Aplikasi untuk menampilkan jumlah persediaan secara otomatis, yang terhubung langsung dengan transaksi yang dilakukan.

2. Transaksi
untuk mempermudah transaksi, berikut ini beberapa konsep yang kami sarankan.
a. Transaksi Langsung
Ketika pembeli datang, pembeli langsung disuguhkan suatu komputer, disana ia akan ditampilkan katalog barang yang tersedia (katalog tersebut berisikan tentang, gambar barang, nama barang, jenis barang, harga barang).
Ketika pembeli hendak membeli suatu barang, pembeli tinggal mengklik salah menu yang tersedia dalam katalog tersebut, dari mulai barang yang diinginkan sampai kuantitas barang yang ingin dibeli.
informasi tersebut langsung terhubung dengan server, dan beberapa saat barang yang diinginkan akan diantar oleh pelayan toko.
Untuk masalah pembayarannya dapat dilakukan secara cash dan kartu atm.
b. Transaksi via internet
transaksi via internet, kami menyarankan untuk membuat suatu website yang didalamnya terdapat katalog barang yang dijual serta transaksi online. Tentunya pembayarannya dilakukan secara e-banking. Didalam jual beli sudah secara otomatis terdapat rincian harga barang yang dibeli ditambah dengan ongkos pengiriman barang.


Selain itu, untuk mencatat segala aktivitas jual beli, persediaan, keutungan/kerugian, kami menyarankan untuk menggunakan aplikasi pengolah laporan keuangan yang sudah secara otomatis terhubung dengan aplikasi persediaan dan transaksi yang dilakukan.




Rabu, 01 Oktober 2014

e-goverment

 e-goverment



Definisi

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship).

Ada beberapa definisi mengenai E-Government, diantaranya:
  • The World Bank Group mendefinisikan e-government sebagai berikut: “E-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, businesses, and other arms of government.” (Mozes, 2010)
  • United Nation Development Programme (UNDP) mendefinisikan e-goverment sebagai berikut: “E-government is the application of Information and Communication Technology (ICT) by government agencies” (Fatah, 2009).
  • Janet Caldow mendefinisikan e-goverment sebagai berikut: “ Electronic government is nothing short of a fundamental transformation of government and governance at a scale we have not witnessed since the beginning of the industrial era” (Fatah, 2009).
  • Anne Mozes mendefinisikan e-government sebagai penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship) (Fatah, 2009).



Kategori E-Government

E-Goverment dapat dibagi menjadi tiga kategori :
  1. Pemerintah ke Warga(Goverment to Citizen).Lembaga pemerintah makin banyak yang menggunakan internet untuk menyediakan layanan pada warga.
  2. Pemerintah ke Perusahaan(Goverment to Business).Pemerintah menggunakan internet untuk menjual dan membeli dari perusahaan.
  3. Pemerintah ke Pemerintah(Goverment to Government).Meliputi e-commerce intrapemerintah (transaksi antar pemerintah yang berbeda) serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah yang berbeda.


Manfaat E-Government

  • Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara;
  • Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
  • Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
  • Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
  • Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada; dan
  • Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.


Prinsip Dasar E-Government

Dalam pemanfaatannya untuk pembangunan, diperlukan pemahaman bahwa e-gov :
  1. hanyalah alat;
  2. mempunyai resiko terhadap integrasi datayang sudah ada;
  3. bukanlah pengganti managemen publik dan kontrol internal pemerintahan;
  4. masihdiperdebatkan peranannya dalam hal mengurangi praktek KKN;
  5. juga masih diragukan untuk dapat membantu mengurangi kemiskinan;dan
  6. memerlukan kerjasama antar ICT profesional dan pemerintah.Sebagai salah satu   aplikasi telematika yang termasuk baru di bidang kepemerintahan, maka diperlukan waktu dan proses sosialisasi yang memadai agar para pelaku birokrasi dan masyarakat mampu memahami e-gov untuk kemudian mendayagunakan potensinya dan tidak terjebak kepada paradgima lama, project oriented activities.

Business to Business B2B

 Business to Business B2B



Definisi

Merupakan system komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar. Hal ini berarti kedua pihak yang melakukan transaksi adalah perusahaan, organisasim, nirlaba atau pemerintah.


Konsep B2B (Business to Business)

Transaksi bisnis dijalankan melalui internet, ekstranet, intranet atau jaringan intern perusahaan, juga dikenal sebagai eB2B (elektronik B2B).


Karakteristik Business to Business

Trading Partner
Pertukaran informasi hanya berlangsung di antara mereka dan karena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
Pertukaran data dilakukan secara berulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi, service yang dipergunakan antar kedua system tersebut sama dan menggunakan standar yang sama.
Salah satu pelaku tidak wajib menunggu partner mereka yang lainnya untuk mengirimkan data.
Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana  processing Intelligence dapat didistrubiskan dikedua pelaku bisnis.


Model B2B (Business to Business)


Model Business to Business
“Yaitu penjualan produk/jasa antar perusahaan atau antar badan bisnis.”



B2B (Business to Business) Exchange

Gagasan dasar dari B2B (Business to Business) Exchange adalah membuat suatu perusahaan lebih mudah untuk menemukan barang-barang atau peralatan yang mereka butuhkan, bertransaksi dengan cepat dan lengkap, dan untuk menyimpan uang sampai ada produk yang diperjual-belikan dengan skala besar.


Klasifikasi B2B (Business to Business) Exchange

  1. Systematic Sourcing :  pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang (hubungan antar supplier dengan pembeli).
  2. Spot Sourcing             :  pembelian tidak direncanakan, dibuat seperti membeli kebutuhan.
  3. Vertical Exchange      :  suatu pertukaran yang anggotanya adalah di (dalam) [satu/orang] industry atau industry segmen.
  4. Horizontal Exchange :  suatu pertukaran yang menangani material menukar/menambah beberapa industry yang berbeda.


Aktifitas B2B (Business to Business)

Gathering of Market Intelligence
ð  Mengumpulkan informasi secara lengkap mengenai produk yang ingin dibeli atau jasa yang ingin dipergunakan.
ð  Mulai dari spesifikasi, service, kualitas dan kuantitasnya.

Prepurchasing (langkah-langkah mengawali sebuah pemesanan)
ð  Menyiapkan proposal pembelian.
ð  Melakukan survey mengenai banyaknya permintaan.
ð  Menyediakan spesifikasi.
ð  Negosiasi

Purchasing (langkah-langkah dalam penetapan order)
ð  Menyiapkan pemesanan (ordering).
ð  Persetujuan pengiriman (delivery).
ð  Persetujuan pemesanan (acknowledgement).

Shipping & Penerimaan Barang
ð  Menginformasikan jadwal pengiriman barang.
ð  Mendapatkan faktur penerimaan barang.

Pembayaran
ð  Pembayaran dilakukan melalui bank atau dapat dilakukan secara online.



B2B (Business to Business) Marketplace


Marketplace
One to Many     :  pasar yang dikelolah oleh satu perusahaan (supplier) yang menyediakan mulai dari catalog penawaran produk dan harganya.
Many to One     :  pasar yang dikelola oleh banyak perusahaan (supplier) untuk mendapatkan satu pembeli dengan cara tender.
Some to Many  :  gabungan dari beberapa perusahaan sejenis yang menggabungkan produk-produk mereka untuk ditawarkan kepada banyak pembeli.
Many to Some  :  perusahaan-perusahaan yang menggabungkan catalog pembelian mereka untuk menarik perusahaan supplier untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Many to Many   :  pasar yang dikelolah oleh banyak perusahaan (supplier) dan banyak perusahaan pembeli yang memungkinkan untuk terjadinya proses lelang yang dinamis.



Contoh WEB B2B (Business to Business)

Pure Play (B2B (Business to Business) Online Murni)

Click and Mortar (Partial B2B (Business to Business))


Pendorong lahirnya Business to Business (B2B)

  • Globalisasi
  • Mengurangi sekat untuk masuk  (Reduced barriers to entry)
  • Deregulasi (De-regulation)
  • Increased number of supplier
  • Permintaan konsumen dan tekanan harga
  • Tekanan untuk mereorganisasi nilai rantai